Sabtu, 06 Januari 2018

Pria Ini Ditodong Menggunakan Pistol Dan Dipaksa Menikah!!!


Seorang pria di Bihar, India timur melapor ke polisi karena mengaku diculik, diancam, dan dipaksa untuk menikahi seorang wanita yang sama sekali tak dikenalnya.

Pria bernama Vinod Kumar tersebut diculik saat menghadiri pernikahan temannya di Nalanda, sebuah distrik tetangga dari Patna di timur laut Bihar.

Saat kejadian, sebulah pistol ditodongkan ke arah Kumar. Gerombolan penculik itu mengancam membunuhnya apabila ia mencoba melawan.

Kumar dibawa ke sebuah rumah yang letaknya tak jauh dengan acara pernikahan temannya, di distrik Mokama Bihar. Di rumah itu, Kumar disuruh untuk berlutut. Tiba-tiba ia dipaksa menikahi seorang perempuan yang tak pernah ia ketahui asal-usulnya.

Mengetahui motif penculikan tersebut, Kumar terkejut bukan main. Ia bahkan sampai menangis terisak. Meski demikian, prosesi pernikahan tetap dilanjutkan oleh keluarga sang mempelai wanita.

Sebuah video yang diunggah ke situs berbagi video memperlihatkan Kumar yang menangis enggan menjalankan upacara pernikahan tersebut.

Tetapi seorang wanita yang mengenakan sari (pakaian khas wanita India) menegaskan padanya, ""Kami hanya melangsungkan pernikahanmu saja, tidak menggantungmu. Jadi diamlah!"

Berdasarkan keterangan dari Newsweek, Jumat (5/1/2018), kakak laki-laki Vinod Kumar, Sanjay Kumar, mengatakan adiknya tidak pulang ke rumah sejak menghadiri pernikahan temannya itu.

Saat itu, Sanjay menerima telepon dari nomor asing. Penelepon memberitahu tentang pernikahan paksa adiknya, yang juga dikenal sebagai pakadua vivah.

Dia segera menghubungi polisi setelah telepon itu ditutup. Vinod Kumar akhirnya dibebaskan dari desa itu, di mana dia ditahan setelah pernikahan paksa selesai dijalankan. Pihak berwenang Bihar kini sedang menyelidiki kasus penculikan pria berusia 29 tahun tersebut.

"Kami melakukan investigasi berdasarkan keluhan yang diajukan oleh keluarga Vinod Kumar. Setelah penyelidikan selesai, kami segera bertindak," kata pejabat senior kepolisian Manu Maharaj.

0 komentar :

Posting Komentar