Dalam pemeriksaan itu mengemuka, bahwa pelaku nekat menembak temannya SMA-nya tersebut dengan peluru itu karena tergoda uang tunai Rp 150 juta yang baru saja diambil dari Bank BCA Mojokerto.
Menurut pengakuan TS kepada penyidik Pomal, detik-detik panembakan atas Luluk itu terjadi saat mereka melintas di jalur hutan Watu Blorok, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Tepatnya usai TS buang air kecil di hutan itu
"Kami masih mendalami apakah buang air kecil ini direncanakan atau spontan. Sebab, penembakan itu dilakukan setelah TS kencing di hutan," kata Komandan Pomal, Letkol Khoirul Fuad, Sabtu (12/8/2017).
Selama perjalanan dari Surabaya, Mojokerto, hingga Hutan Watu Blorok, tidak diketahui persis yang ada di benak TS.
Begitu juga saat dia mengetahui temannya yang juga pengusaha properti itu mengambil uang tunai Rp 150 juta.
Usai mengambil uang di BCA Mojokerto itu, perjalanan dilanjutkan ke Gresik dengan melintasi hutan Watu Blorok.
Jarak tempuh bank dengan hutan ini sekitar 30 menit.
"Karena teman, dia mau mengawal dan mengantar. Tidak ada kesepakatan bahwa TS akan mendapat fee berapa setelah mengantar ambil uang," ujar Fuad yang mengaku ikut mengawal langsung pemeriksaan anggota Marinir itu.
Menurut penuturan TS, niat untuk menguasai uang tunai itu muncul saat melihat uang tersebut digeletakkan di mobil.
Anggota Marinir ini juga dipercaya Luluk Diana untuk menyetiri mobilnya sekaligus mengawal.
Diduga, rupanya saat kencing itulah, godaan untuk memiliki uang ratusan juta makin menguat.
Apalagi TS melihat sendiri kalau uang itu tergeletak didekat kaki Luluk saat selfie.
Luluk memilih terus menggembol uang dalam amplop bank yang dibungkus tas kresek itu.
Begitu juga saat teman SMA-nya yang diminta mengawal itu hendak kencing di pinggir hutan.
Karena tegoda dengan suasana indah hutan penataan Mojokerto-Gresik itu, Luluk sempat selfie di tempat tersebut.
TS yang baru saja habis kencing memperhatikan perempuan itu asyik selfie.
Melihat itu, anggota marinir yang sejak berangkat menyelipkan pistol di pinggang itu tiba-tiba muncul niat busuk.
Menguasai uang tunai Rp 150 juta milik Luluk. Nah, sesaat setelah selfie itu Luluk dihabisi.
Namun, belum diketahui persis, apakah Luluk ini dihabisi saat selfie atau setelahnya.
"Semua masih kami dalami," tegas Fuad.
Meski demikian, sudah ada pengakuan dari TS, bahwa dirinya menghabisi Luluk dari jarak dekat.
Anggota Marinir ini langsung mengambil pistol di pinggangnya untuk menembak kepala Luluk.
"Sekitar 2 meter, tersangka menembak mati korban. Makanya pelurunya masih bersarang di tubuh korban," tandasnya.(*)
0 komentar :
Posting Komentar