Sabtu, 05 Agustus 2017

Fakta Mengerikan di Balik Gemerlapnya K-Pop, Ada yang Tetap Miskin Banyak yang Jadi Korban Seksual




Popularitas grup musik pop asal Korea atau K-Pop tak hanya menjadi tren di tanah air, tapi juga dunia. Wajar saja, berdasarkan laporan BBC, K-Pop sudah menjelma menjadi industri bernilai jutaan dolar ! Di tanah air sendiri, K-Pop memiliki penggemar sangat banyak dan 'militan'. K-Pop tampaknya memang berhasil menarik perhatian penikmat musik tanah air. Di samping musikalitas, penampilan mereka pun terbilang sangat menarik perhatian.

Namun itu merupakan kisah sukses mereka. Di balik itu semua, ternyata ada fakta-fakta mengejutkan yang jarang diketahui publik, berikut daftarnya :

1. Diikat kontrak sejak masih kecil


Sejumlah bintang KPop mengaku bahwa mereka sudah diikat kontrak sejak masih kecil. Bahkan sebelum mereka terjun ke industri musik. Untuk menjadi bintang K-Pop para calon artis ini diikat kontrak biasanya sejak berusia 13 tahun. Mereka akan dimasukan ke dalam kamp karantina untuk memoles kemampuan mereka. Kontrak ini sudah dibuat sebelum mereka sendiri manggung atau bahkan memiliki lagu sendiri. Biasanya, kamp karantina ini berlangsung selama 10 tahun. Sebagaimana dilansir BBC News, kontrak ini setidaknya akan mengikat mereka selama 13 tahun. Jika dalam perjalannya mereka mundur, maka mereka harus siap-siap membayar uang penalti yang jumlahnya fantastis.

2. Dipaksa melayani nafsu pejabat

Di tahun 2009 lalu, industri musik Korea dikejutkan dengan kematian seorang penyanyi muda berbakat bernama Jang Ja-Yeon. Apalagi kematiannya tak wajar yakni dengan cara bunuh diri. Di samping jasadnya terdapat surat wasiat yang mengungkapkan praktik terselubung industri musik.

Ia kerap kali dipaksa untuk melayani nafsu orang-orang penting dengan maksud untuk memuluskan jalan karier. Jika menolak, maka siap-siaplah menerima penyiksaan dari sang manager.

Sebagaimana dilansir The Korean Times, di Korea sendiri santer terdengar bahwa 1 dari 3 orang yang bekerja di industri hiburan, pernah dipaksa untuk melayani nafsu bejat orang-orang penting bahkan politisi.

Ini diperkuat pula dengan penyelidikan kepolisian yang menemukan adanya ruangan tempat berhubungan intim yang berada di balik dinding di kantor agensi artis. Mereka memiliki ruang lokalisasi untuk menjamu tamu-tamu penting.

Data lainnya sebagaimana dilansir Korea Joongang Daily, menyebutkan bahwa enam dari 10 orang artis pernah dipaksa melayani nafsu bejat produser, politisi, dan orang-orang penting lainnya.

3. Satu dari tiga artis pernah mengalami kekerasan seksual

Korea Joongang Daily melaporkan bahwa berdasarkan penelitian, setidaknya satu diantara tiga artis pernah mengalami pelecehan seksual oleh manajernya.

Salah satu kasus terburuk yakni kasus yang melibatkan pria bernama Jang Suk-woo, pelatih bakat di Open World Entertainment. Jang adalah orang yang ditugaskan untuk mengawasi para calon bintang dan menempatkan mereka melalui kamp latihan. Namun dia memanfaatkan para calon bintang ini untuk melampiaskan nafsu bejatnya.

Setidaknya dilaporkan ada lebih dari 20 tuntutan hukum yang ditujukan kepada Jang. Semuanya merupakan kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual. Bahkan beberapa diantaranya datang dari anak dibawah umur. Di pengadilan terungkap, Jang sering memasukan obat penenang ke minuman calon korbannya kemudian melakukan pelecehan saat mereka tak sadarkan diri.

4. Dipaksa operasi plastik

Para artis yang sudah memiliki kontrak, diharuskan menjalani operasi plastik. Bukan hanya wanita, tapi artis pria pun diharuskan melakukannya. Di korea bahkan ada perjanjian yang tertulis dalam surat kontrak bahwa jika mereka masuk ke kamp pelatihan, maka mereka pun harus bersedia untuk menjalani operasi plastik.

Sebuah laporan menyebutkan bahwa setengah dari semua wanita Korea menjalani operasi plastik pada akhir usia dua puluhan, sebagian besar mendapatkan operasi kelopak mata ganda untuk membuat mata mereka terlihat seperti orang Eropa.

5. Mereka hidup sengsara

Para penyanyi K-Pop tidak akan melihat uang hasil jerih payahnya sampai ia memiliki lagu hits. Sebagian besar diantaranya mereka tinggal di asrama bersama dengan teman band mereka. Mereka bertahan hidup dengan makanan ala kadarnya. Mirisnya, terkadang adapula agen yang tak membayarkan royalti hingga setahun lamanya, seperti yang dialami oleh band bernama Block B.

Jika para penyanyi ingin menghasilkan uang, mereka biasanya harus melakukan hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan. Misalnya kelompok Stellar, yang bisa menghasilkan sedikit uang sehingga mereka bisa bertahan dengan membagikan satu porsi makanan di antara empat orang setiap makan - sampai akhirnya mereka menyerah pada agensi mereka dan mulai membuat video musik "erotis"

0 komentar :

Posting Komentar